- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Di era digital saat ini, anak-anak semakin akrab dengan penggunaan gadget, termasuk smartphone dan tablet. Tak sedikit orang tua yang khawatir bahwa kebiasaan bermain HP dalam waktu lama bisa berdampak buruk pada kesehatan mata anak, salah satunya bikin mata menjadi juling.
Mata juling adalah kondisi ketika kedua mata tidak sejajar dan bergerak ke arah yang berbeda. Namun, benarkah kebiasaan ini memang bisa menyebabkan mata juling? Atau hanya sekadar mitos yang beredar di masyarakat? Mari kita telusuri lebih dalam berdasarkan penelitian ilmiah.
Apa Itu Mata Juling Dan Bagaimana Bisa Terjadi?
Mata juling, atau strabismus dalam istilah medis, adalah kondisi ketika kedua mata tidak sejajar dan tidak bisa fokus ke satu titik yang sama secara bersamaan. Akibatnya, satu mata bisa mengarah lurus ke depan, sementara mata lainnya bisa mengarah ke dalam, keluar, ke atas, atau ke bawah.
Biasanya, kasus mata juling sudah dapat ibu deteksi sejak bayi. Namun, beberapa kasus mata juling juga bisa muncul secara tiba-tiba pada usia anak-anak. Penyebab mata menjadi juling pada anak umumnya meliputi beberapa kasus berikut.
- Faktor genetik atau keturunan.
- Kelainan otot mata atau saraf yang mengontrol pergerakan mata.
- Gangguan penglihatan pada salah satu mata sejak dini.
- Masalah neurologis yang mempengaruhi kontrol otot mata.
Secara singkat, jawabannya ya, penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan gadget secara berlebihan dengan esotropia akut (juling konvergen), yakni kondisi mata juling di mana satu atau kedua mata mengarah ke dalam.
Studi dalam jurnal Strabismus meneliti 10 anak berusia 5–15 tahun yang mengalami gejala esotropia akut setelah sering bermain smartphone atau tablet dalam jarak dekat. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin dekat jarak pandang ke layar, semakin besar risiko terjadinya esotropia akut.
Berbeda lagi dengan studi yang terbit dalam jurnal Neuro-ophthalmology. Peneliti menemukan kasus diplopia pada anak setelah penggunaan HP yang berlebihan. Para peneliti berhipotesis bahwa stimulasi berlebihan pada otot siliaris akibat fokus yang terlalu lama pada layar menyebabkan spasme akomodatif. Yakni, kontraksi otot mata berlebihan yang berisiko bikin mata anak juling.
Selain berisiko bikin mata anak juling, durasi penggunaan perangkat digital dan jarak pandang yang terlalu dekat meningkatkan risiko rabun jauh dan sindrom mata kering. Penyebabnya adalah layar kecil dan ukuran huruf yang kecil, yang memaksa mata anak bekerja lebih keras untuk melihat dengan jelas.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa keseringan bermain HP dengan jarak dekat memang bisa berkontribusi terhadap perkembangan mata juling pada anak-anak, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan ibu saat memberikan HP kepada anak.
Ciri Mata Anak Yang Berlebihan Bermain HP
Selain mata juling, terlalu sering bermain HP juga dapat menyebabkan berbagai gangguan pada mata anak. Salah satunya adalah mata lelah (asthenopia), di mana anak merasakan matanya berat, lelah, atau nyeri akibat kontraksi otot mata yang berlebihan.
Penggunaan HP dalam waktu yang lama juga bisa menyebabkan penglihatan kabur, terutama saat anak berpindah fokus dari layar ke objek yang lebih jauh atau sebaliknya. Selain itu, kebiasaan menatap layar terlalu lama dapat mengurangi frekuensi berkedip, yang berujung pada mata kering dan iritasi.
Dampak lain yang bisa terjadi adalah sakit kepala akibat ketegangan mata, terutama jika anak bermain HP dalam kondisi pencahayaan yang kurang baik. Dalam beberapa kasus, anak juga bisa mengalami penglihatan ganda (diplopia) akibat gangguan koordinasi otot mata, yang membuat mereka melihat bayangan ganda pada objek.
Cara Menjaga Kesehatan Mata Pada Anak Yang Suka Main HP
Agar kesehatan mata anak tetap terjaga, ada beberapa langkah yang bisa ibu lakukan. Sebagai orang tua, sudah sepatutnya untuk mengambil kebijakan demi kebaikan si anak. Beberapa langkah yang bisa ibu lakukan, misalnya sebagai berikut
.1. Batasi Screen Time
Terapkan aturan tidak lebih dari 1 jam per hari untuk anak usia 2-5 tahun dan maksimal 2 jam untuk anak di atas 6 tahun. Selain itu, hindari total penggunaan gadget sebelum tidur karena bisa mengganggu ritme sirkadian, kualitas tidur anak, serta mengganggu aktivitas belajarnya.
Ibu juga bisa mengaplikasikan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, istirahatkan mata dengan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Hal ini akan sangat membantu mengurangi ketegangan mata anak akibat paparan layar.
Terapkan aturan tidak lebih dari 1 jam per hari untuk anak usia 2-5 tahun dan maksimal 2 jam untuk anak di atas 6 tahun. Selain itu, hindari total penggunaan gadget sebelum tidur karena bisa mengganggu ritme sirkadian, kualitas tidur anak, serta mengganggu aktivitas belajarnya.
Ibu juga bisa mengaplikasikan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, istirahatkan mata dengan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Hal ini akan sangat membantu mengurangi ketegangan mata anak akibat paparan layar.
2. Menggunakan Gadget Dengan Bijak
Saking seru dan asyiknya, anak-anak sering kali lupa berkedip ketika bermain HP. Latih mereka untuk berkedip secara teratur guna mencegah mata kering. Selain itu, pastikan ruangan dalam pencahayaan yang cukup saat anak bermain HP.
Jarak ideal antara mata dan layar adalah setidaknya 30-40 cm. Ibu bisa memastikan anak duduk dengan postur tegak, bukan sambil tiduran atau menunduk terlalu lama, lalu mengatur jarak HP seminimalnya 30 cm dari wajah anak.
3. Konsumsi Syifa Kids Permata
Mata adalah jendela dan cakrawala dunia karena mata adalah organ penting yang membantu penglihatan seseorang. Dengan mata, kita bisa melihat banyak hal. Kesehatan tubuh tercermin lewat mata, bahkan kondisi psikis seperti bahagia, sedih, marah juga bisa terlihat lewat mata.
Syifa Kids Permata adalah herbal 100% bahan alam yang terformulasi secara khusus sebagai nutrisi mata, mencegah dan meredakan gangguan pada mata, menyehatkan mata, memperbaiki visi mata, hingga menjaga kesehatan mata dengan kandungan beta karoten dari ekstrak Daucus carota di dalamnya.
Saat ini kita hidup di zaman yang berbeda, paparan HP pada anak mungkin sulit untuk kita hindari. Namun, jangan lupa mengajak anak bermain keluar sesering mungkin. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas di luar ruangan dapat mengurangi risiko miopia pada anak. Paparan cahaya alami bisa membantu menjaga keseimbangan perkembangan mata.
Sebagai orang tua, penting untuk membatasi waktu layar anak dan menerapkan kebiasaan yang sehat dalam penggunaan perangkat digital. Dengan begitu, kesehatan mata anak tetap terjaga, dan mereka juga tetap bisa menikmati teknologi dengan cara yang aman.
https://syifakids.id/mitos-atau-fakta-keseringan-bermain-hp-bikin-mata-anak-juling/
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar