Waspada Gejala Diabetes yang Terlihat di Kulit Berikut!


Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang tidak hanya berdampak pada gula darah saja. Gejala diabetes, kadang juga muncul pada organ dan sistem tubuh, termasuk kulit. Sayangnya, banyak orang abai dengan tanda ini, karena menganggapnya sebagai keluhan biasa.

Padahal, perubahan yang tampak pada kulit bisa menjadi penanda yang sangat penting. Beberapa ciri-ciri khas diabetes, seperti gampang haus, lapar berlebih, dan buang air kecil terlalu sering mungkin sudah cukup familiar. Namun, ketika tanda muncul di kulit, Anda perlu lebih waspada.

Kenapa Diabetes Memicu Masalah Kulit?



Diabetes dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh, khususnya dalam mengatur kadar gula darah (glukosa) secara normal. Ketika kadar glukosa terlalu tinggi (hiperglikemia), maka berbagai sistem dalam tubuh bisa turut mengalami penurunan fungsi.

Sistem sirkulasi darah dan sistem kekebalan tubuh termasuk sistem yang terkena penurunan fungsi akibat diabetes. Maka, tidak heran jika perubahan pada kulit sering kali menjadi gejala awal atau tanda adanya komplikasi.
Timbulnya Masalah KulitAliran darah menjadi tidak optimal, terutama ke area kulit.
Tubuh kesulitan memperbaiki jaringan yang rusak.
Kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi, peradangan, dan gangguan lain.
Gejala Diabetes yang Terlihat di Kulit

Timbulnya masalah di kulit pada penderita gula darah dan diabetes, bisa menjadi gejala awal atau tanda adanya komplikasi. Berikut adalah berbagai ciri-ciri diabetes pada kulit yang perlu Anda ketahui.
1. Bintik Hitam di Kaki (Dermopati Diabetik)



Orang kadang menyebutnya sebagai shin spots, gejala bintik gelap pada kaki ini tampak seperti bercak cokelat kemerahan berbentuk bulat atau oval. Biasanya tidak menimbulkan nyeri, tetapi permukaannya terasa bersisik.

Kondisi ini timbul akibat kerusakan pembuluh darah kecil (kapiler) dan biasanya terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang telah berlangsung lama. Bercak hitam di kaki bisa memudar dalam waktu 1-2 tahun jika kadar gula darah terkendali.
2. Luka Tak Kunjung Sembuh

Diabetes bisa memperlambat proses penyembuhan luka karena menurunnya fungsi sistem imun, terganggunya sirkulasi darah, dan kerusakan saraf (neuropati diabetik) yang membuat luka tidak terasa sakit.

Di saat yang sama, gula darah yang tinggi bisa membuat darah menjadi sangat kental. Luka terbuka yang tidak kunjung sembuh, terutama pada kaki atau tangan, bisa berkembang menjadi ulkus diabetikum, yang berisiko tinggi terkena infeksi serius.
3. Bercak Hitam Lipatan Kulit (Acanthosis Nigricans)



Biasanya muncul pada area leher belakang, ketiak, atau selangkangan. Bercak ini tampak tebal, gelap, dan kadang terasa gatal. Acanthosis nigricans berkaitan erat dengan resistensi insulin, dan dapat menjadi tanda awal prediabetes.

Penyebab acanthosis nigricans belum diketahui secara pasti. Selain resistensi insulin pada kasus diabetes, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti niacin, pil KB, atau prednisone diduga juga menjadi penyebab lainnya.
4. Kulit Kering dan Gatal

Tingginya kadar gula darah menyebabkan tubuh kekurangan cairan, yang berujung pada kulit kering, bersisik, dan terasa gatal. Sirkulasi darah yang buruk juga menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan kelembapan alaminya.
5. Kulit Keras dan Menebal (Scleredema Diabeticorum)



Kondisi yang langka ini menyebabkan kulit tampak tebal, kaku, dan membengkak, terutama di bagian belakang leher dan punggung atas. Bahkan bisa terjadi meskipun kadar gula relatif terkontrol. Namun, scleredema lebih sering terjadi pada pria yang mengalami obesitas dan diabetes tipe 2.
6. Benjolan Kuning Mata (Xanthelasma)



Munculnya bercak atau benjolan kekuningan di area mata menandakan penumpukan lemak dalam darah. Xanthelasma tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi indikator kuat adanya gangguan metabolik seperti diabetes atau kolesterol tinggi.

Melansir dari Hello Sehat, xanthelasma tidak dapat menghilang dengan sendirinya, bahkan setelah pasien berhasil mengontrol gula darah. Prosedur seperti krioterapi adalah metode yang mampu menghilangkannya.
7. Infeksi Jamur di Kulit

Tingginya kadar gula darah menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur, seperti Candida albicans. Gejala infeksi jamur antara lain ruam merah gatal, kulit terlihat bersisik, dan adanya lepuhan di area lipatan kulit seperti ketiak, sela paha, dan bawah payudara.
8. Bercak Kuning Kemerahan (Eruptive Xanthomatosis)



Gejala diabetes di kulit lainnya adalah eruptive xanthomasis. Penyebabnya ialah lonjakan trigliserida yang tinggi, akibat diabetes tak terkontrol. Lemak menumpuk di bawah kulit membentuk benjolan sebesar kacang polong yang terasa gatal dan lembut.
9. Bercak Cincin (Granuloma Annulare)



Granuloma annulare ditandai dengan ruam kemerahan berbentuk lingkaran, biasanya di area tangan atau kaki. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa bertahan cukup lama dan terasa gatal.

Umumnya diawali dengan bengkak merah pada kulit. Seiring waktu, bengkak merah tersebut kemudian berubah, berbentuk bulat-bulat kecil semacam cincin dan bisa menyebabkan rasa gatal pada kulit.
10. Bercak Merah di Kaki (Necrobiosis Lipoidica Diabeticorum)

Munculnya bercak merah pada kaki penderita diabetes dikenal sebagai necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD). Bercak ini umumnya berbentuk tidak teratur dan melingkar, dengan bagian tengah kulit terlihat lebih pucat serta terasa nyeri saat disentuh.

Gejala kulit ini diduga berkaitan dengan peradangan pada pembuluh darah kecil yang dipicu oleh faktor autoimun. Kondisi ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes tipe 1 dibandingkan dengan mereka yang menderita diabetes tipe 2.
11. Kulit Melepuh (Bullosis Diabeticorum)

Meskipun tergolong langka, penderita diabetes bisa mengalami lepuhan pada kulit yang menyerupai luka bakar, dikenal sebagai bullosis diabeticorum. Umumnya dialami oleh pasien yang telah lama menderita diabetes dengan kadar gula darah yang tidak stabil atau sulit dikendalikan.

Lepuhan tersebut biasanya muncul di area punggung jari tangan, kaki, tungkai, maupun lengan bagian bawah. Luka akibat lepuhan ini umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar tiga minggu dan jarang meninggalkan bekas.
Penutup

Kulit adalah salah satu organ tubuh yang bisa mencerminkan kondisi kesehatan internal tubuh, termasuk diabetes. Perubahan di kelembapan, tekstur, warna, hingga munculnya ruam atau luka yang tak kunjung sembuh bisa menjadi sinyal awal penyakit diabetes.

Dengan mengetahui dan memahami gejala-gejala ini, Anda bisa lebih cepat mengambil tindakan pencegahan atau pertolongan medis. Ingat, semakin cepat diabetes terdiagnosis dan ditangani, semakin kecil risiko komplikasi serius di kemudian hari.

Anda bisa berikhtiar menjaga kadar gula darah tetap normal dengan Habbatus Sauda 4 in 1. Terbuat dari Nigella sativa, Oleum europaea, VCO, dan propolis yang secara empiris terbukti berkhasiat untuk menurunkan gula darah.



https://thibbunnabawihiu.com/waspada-gejala-diabetes-yang-terlihat-di-kulit-berikut/

Komentar